PJJ Disampaikan, Pengamat Pendidikan UGM Khawatir Kehilangan Pembelajaran

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pelajar dan mahasiswa harus tetap mengikuti imbauan pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah online.

Meski terbantu dengan berbagai teknologi selama PYY, masih ada celah yang membuat pembelajaran di rumah kurang efektif.

Dikhawatirkan masa belajar yang lebih lama di rumah dapat mengakibatkan hilangnya pembelajaran

atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan di sekolah.

Menurut Pengamat Pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. DR. Budi Santoso Wignyosukarto mengatakan ada perbedaan yang signifikan ketika belajar tatap muka dan sekarang harus online.
Perbedaan antara pembelajaran tatap muka dan online

Prof Budi menjelaskan, proses pembelajaran yang panjang membutuhkan waktu komunikasi yang intensif dengan mahasiswa. Selain itu, siswa juga memiliki waktu untuk kegiatan langsung memahami realitas suatu teori.

Namun, untuk sekolah online, semuanya dilakukan melalui media video dan komunikasi virtual.

“Ketika bertemu dengan mahasiswa yang haus ilmu, produk yang dihasilkan relatif sama. Tapi kalau ketemu mahasiswa yang hanya ingin ijazah, hasilnya beda jauh,” kata Prof Budi, Jumat (12 Desember) kepada Kompas.com/2021.

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran

Baca Juga: Belajar Teknologi, Mahasiswa VHF Lulus Program Kebangkitan 2021

Prof Budi mengatakan selama pandemi ini, guru tidak bisa melihat nilai ujian yang diperoleh siswa sendiri. Selama TA ini hampir jarang ditemukan siswa dengan nilai C.

Metode skrining pra-pandemi saat ini tidak dapat digunakan segera. Hal ini dikarenakan siswa dapat mengunggah jawaban ujian yang sama dengan teman pintarnya. Meskipun guru membatasi waktu untuk ujian online.

“Jadi harus ada metode pembelajaran yang sesuai dengan pola pembelajaran online ini. Di luar negeri hanya ada 20 siswa di kelas. Membuat metode penilaian itu mudah karena dosen punya waktu lebih banyak,” kata mantan kepala sekolah Lembaga Layanan Universitas (L2Dikti). ) Wilayah V.
Tanda-tanda hilangnya belajar di kalangan siswa

Prof Budi mengatakan, salah satu tanda mahasiswa mengalami kehilangan pembelajaran saat mengikuti pembelajaran jarak jauh adalah ketika mereka sedang menulis skripsi atau tugas akhir (TA) mereka tidak mampu menyusun dan menjelaskan masalah terkait dengan ilmu yang telah mereka peroleh. .

Begitu pula dalam pekerjaan nanti, siswa akan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang perlu dipecahkan.

Baca juga: Prof Nizam: Mahasiswa Harus Jadi Pembelajar Sejati

“Ketika kamu masuk SMA, kamu akan frustasi karena ilmumu tidak habis. Kasus anak jalanan putus sekolah merupakan contoh dari mereka yang mengalami kehilangan belajar ijazah sebagai kunci pembuka ke jenjang selanjutnya. Bukan sebagai aset atau sebagai antisipasi masa depan mereka”, ujar Prof. Budi.
Keberhasilan belajar sulit diukur

Prof Budi menegaskan, di masa pandemi ini sangat memungkinkan untuk menghasilkan mahasiswa yang menganut sistem “KTP penting”. Namun guru juga kesulitan mengukur keberhasilan pembelajaran.

Kalau 10 persen teratas biasanya bisa dicapai dari ujian untuk suatu mata kuliah, sekarang bisa 80 persen. Dan harus ada siswa yang tergolong haus ilmu, karena ada tugas ujian yang sangat bagus dan jawaban yang benar.

Prof Budi mencontohkan berapa banyak lulusan yang akan mendapat predikat cumlaude dalam 2 tahun ke depan. Jika jumlahnya lebih banyak, belum tentu sistem PJJ yang sekarang berhasil.

“Apakah produk Anda akan lebih baik nantinya harus dibuktikan dalam praktek. Penting bagi mahasiswa untuk berkarya agar bisa serius mengikuti proses pembelajaran,” tambah Prof. Budi.

Baca juga: PJJ Berlangsung 10 Bulan, Siswa Berpotensi Mengalami Gangguan Belajar

Namun bagi anak-anak yang sudah bisa membiasakan cara online ini bisa lebih cepat dan lebih maju dari ilmu di bangku kuliah. Karena dia akan ‘menggali’ banyak ilmu dan membuka diri di dunia digital.

Prof Budi berharap pemerintah dapat memperkuat jaringan komunikasi untuk mengantisipasi kerugian pembelajaran. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan sarana komunikasi yang terjangkau.

LIHAT JUGA :

https://voi.co.id/
https://4winmobile.com/
https://mesinmilenial.com/
https://ekosistem.co.id/
https://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/
https://laelitm.com/
https://www.belajarbahasainggrisku.id/
https://www.chip.co.id/
https://pakdosen.co.id/
https://duniapendidikan.co.id/